Subscribe:

Ads 468x60px

'

Kamis, 05 Januari 2012

Variabel Statis

Variabel statis dapat juga berupa variabel lokal ataupun variabel eksternal. sifat variabel statis ini mempunyai sifat antara lain:

  • Jika variabel statis bersifat lokal, maka variabel hanya dikenal oleh fungsi tempat variabel di deklarasikan.
  • Jika variabel statis bersifat eksternal, maka variabel dapat dipergunakan oleh semua fungsi yang terletak pada file yang sama ditempat variabel statis dideklarasikan.
  • Jika tidak ada inisialisasi oleh pemrograman secara otomatis akan diberikan nilai awal nol.


Suatu variabel statis diperoleh dengan menambahkan kata kunci static didepan penentu tipe data variabel.
contoh variabel static:
#include<iostream.h>
lontong();
main()
{
int n=5;
lontong();
lontong();
lontong();
cout<<"\nNilai n didalam main(): "<<n<<endl;
}
lontong()
{
static int n; //deklarasi variabel statis
n +=10;
cout<<"\nNilai  n didalam fungsi(): "<<n;
}

hasil ouput dari program diatas adalah:
Hasil output

Dari program d atas dapat kita melihat bahwa:

  • Pada prototipe fungsi lontong() tidak terdapat nilai awal, ini berarti nilai lontong() adalah 0.
  • Pada pemanggilan fungsi lontong yang pertama , tampil nilai awal 10, di dapat dari n +=10;.
  • Pada pemanggilan fungsi lontong yang kedua, tampil nilai 20, ini didapat dari nilai sebelumnya=10, tambah dengan n+=10.
  • pada pemanggilan fungsi lontong ketiga, tampil nilai 30, ini didapat dari nilai sebelumnya=20 yang di tambah dengan n+=10;
  • Dan pada "Nilai n didalam main(): 5"  nilai 5 ini di ambil dari nilai dalam fungsi main() n=5.


Artikel Terkait:

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Waw.. akhirnya ketemu juga
Thanks ya gan atas Informasinya

Afandi mengatakan...

Sama2 Gann :D
tq juga sudah mampir :)

Angga saputra mengatakan...

Oke mas.. sama-sama

Posting Komentar

untuk pertanyaan dan komentar silahkan pada form dibawah ini.